Review buku: Berteman Dengan Kematian
Judul: Berteman Dengan Kematian (Catatan Gadis Lupus)
Penulis: Sinta Ridwan
Penerbit: Ombak
Halaman: 363
Rating: ★★★★ 4 dari 5 -like it
Sinopsis
memoar gadis cantik penderita lupus bernama Sinta, yang berjuang memaknai hari-hari menjelang kematiannya di depan justru dengan cara aneh, membuat setiap detik dan menit menjadi begitu berharga; membuatnya terpukau tak henti-hentinya pada indahnya keabadian dalam hidup di sini dan saat ini.
buku ini menceritakan tentang seorang wanita bernama Sinta Ridwan yang menderita penyakit lupus.
lupus membuat tubuhnya menjadi lemah dari hari ke hari, seakan kematian melambaikan tangan menunggunya. baginya kematian bukanlah hal yang menakutkan, dia selalu memberikan senyum dan semangat pada orang-orang disekitarnya, terutama kepada penderita penyakit seperti dirinya: “bahwa hidup harus disyukuri, bahwa hidup harus dihidupi”. Sebab pada akhirnya, menghidupi hidup adalah obat sesungguhnya dari setiap mahluk di dunia. berasal dari keluarga broken home tidak menyurutkan hidup dan cita-citanya, "semangat" selalu mengembara dalam dirinya. hari-harinya yang dibayangi penyakit lupus, dia tak pernah patah semangat membuat banyak karya. menulis puisi dan novel menjadi salah satu bagian hidupnya.
Review
sudah lama aku mempunyai buku ini sejak tahun 2010, ini adalah buku pertama pemberian ayah.
judulnya sangat menarik bukan? seperti judulnya, bagiku ceritanya pun menarik untuk dibaca. dengan gaya bahasa yang sederhana, mudah dipahami, lugas, dan alur yang mengalir membuat saya habis melahapnya dalam sekali duduk karena rasanya sangat sayang untuk kehilangan momennya. siang beli, malamnya udah selesai di baca. (fyi, biasanya aku menghabiskan waktu paling cepat 2 hari)
ceritanya ringan tapi berkesan. melalui buku ini penulis mengajak kita untuk selalu bersyukur dalam keadaan seperti apapun dan mengajarkan kita tentang mahalnya hidup sehat. semangat dan sisi positif yang selalu ditunjukkan dalam cerita membuka mata aku bahwa menjadi seorang odapus bukanlah sebuah kutukan.
hidup hanya sekali, berkaryalah walau dengan waktu yang singkat.
'karena kehidupan senantiasa berjodoh dengan kematian'
Komentar
Posting Komentar